Sabung ayam bukanlah hal baru di sebagian besar Asia Tenggara. Namun kini, dunia sabung ayam mengalami pergeseran bentuk—dari arena tanah berlumpur ke layar smartphone. Ya, sabung ayam digital atau sabung ayam online kini makin ramai, meski tak luput dari kontroversi.
Artikel ini akan mengajak kamu memahami bagaimana sabung ayam bertransformasi di era internet, apa saja pro-kontranya, dan platform mana yang mengakomodasinya.
Kalau dulu sabung ayam hanya bisa dinikmati langsung di lapangan, sekarang kamu bisa menyaksikan laga ayam jago dari mana saja. Lewat siaran streaming dan platform khusus, banyak orang mengikuti pertandingan secara real-time. Bahkan, sebagian ikut serta dalam taruhan digital—sesuatu yang dulunya hanya bisa dilakukan dengan uang tunai di tempat.
Ciri khas sabung ayam online:
Di beberapa negara, terutama Filipina dan Kamboja, bentuk digital ini bahkan sudah jadi industri tersendiri, lengkap dengan jadwal, tim produksi, dan sponsorship.
Meskipun modern, sabung ayam online tidak lepas dari kontroversi. Ada banyak perdebatan, terutama dari sisi hukum, agama, dan perlindungan hewan.
Meski dilarang di beberapa negara, sejumlah platform tetap beroperasi dan populer di kalangan pengguna Asia. Umumnya mereka berbasis luar negeri dan menyediakan akses lewat VPN atau mirror site.
Sampai saat ini, sabung ayam digital belum memiliki legalitas resmi di Indonesia. Bahkan dalam banyak kasus, praktik ini dianggap ilegal karena:
Di Filipina, cockfighting online (e-sabong) sempat dilegalkan oleh pemerintah, tapi kemudian ditarik kembali karena masalah kriminal yang menyertainya.
Menariknya, meski berpindah ke dunia digital, inti dari sabung ayam tetap sama:
Yang berubah hanyalah medium dan kemasan. Tapi ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah dengan membawanya ke digital, sabung ayam bisa jadi lebih diterima publik? Atau justru makin memicu perdebatan karena menjangkau audiens yang lebih luas?
“Kalau nonton langsung, deg-degannya beda. Tapi sabung online lebih aman, tinggal buka HP.”
– Awan, 34 tahun, Makassar
“Saya ikut sabung ayam digital cuma buat seru-seruan. Tapi tetap sadar itu bukan hal yang dibenarkan.”
– Reza, 27 tahun, Jakarta
“Saya sih lebih suka sabung ayam asli, tapi karena pandemi dulu gak bisa keluar, ya coba versi onlinenya.”
– Darto, 41 tahun, Surabaya
Sabung ayam di era digital adalah gambaran nyata bahwa teknologi bisa menyentuh apa saja, bahkan tradisi yang sudah berusia ratusan tahun. Dari sisi budaya, ada yang menganggap ini sebagai bentuk pelestarian. Dari sisi hukum dan etika, tidak sedikit yang menolak.
Apapun pandangan kamu, yang jelas sabung ayam online telah mengubah cara permainan ini dinikmati—baik oleh pemain lama maupun penonton baru. Pertanyaannya tinggal satu: ke mana arah sabung ayam selanjutnya? Akan makin tersingkir, atau malah masuk ke industri e-sports seperti game lainnya?
Mengenal Jenis Ayam Aduan dalam Dunia Sabung Ayam: Kekuatan, Gaya, dan Asal Usulnya
Categories:
Leave a Comments